Investor merupakan salah satu kegiatan yang bisa dilakukan oleh lembaga maupun individu dalam memasukkan uang atau modal, kepada sesuatu hal yang bisa menjadikan keuntungan finansial lebih dari sebelumnya. Jadi, investor adalah orang yang melakukan sebuah investasi, bisa dalam bentuk saham, reksadana, deposito ataupun investasi p2p.
Macam-macam Investor
Risk Averse
Adapun beberapa macam macam investasi, yang salah
satunya adalah Risk Averse
(menghindari resiko). Jenis investor ini biasanya akan cenderung memilih
investasi yang relatif aman dan terhindar dari kemungkinan resiko buruknya. Dan
jenis investasi yang dipilih pun biasanya adalah yang memiliki tingkat
keuntungan relatif rendah. Jadi, tingkat keuntungan ditekan demi mengurangi
segala resiko yang bisa terjadi.
Risk Medium
Jika diposisikan, jenis
investor ini akan cenderung memilih investasi yang memiliki tingkat keuntungan
tidak terlalu tinggi maupun rendah, atau bisa dikatakan sedang-sedang saja,
begitu pula dengan tingkat resiko yang diambilnya. Sehingga jenis investor yang
satu ini terhitung lebih proporsional dan masih aman.
Risk Taker
Selanjutnya ada jenis investor
dengan tingkat lebih tinggi lagi jika dibandingkan dengan kedua jenis
sebelumnya. Investor risk taker
merupakan adalah mereka yang berani melakukan cara
investasi
dengan resiko lebih tinggi. Investor ini dikategorikan berani mengambil
keputusan dan tantangan. Dan sebagai alasan kuatnya, investor bisa mendapatkan keuntungan
yang lebih besar pula.
Investasi Reksadana
Investasi dapat dilakukan
melalui berbagai jenis. Dan salah satunya ada jenis investasi Rekasadana, yang
merupakan bentuk investasi yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK, sehingga
lebih terpercaya dan investor tidak perlu khawatir kehilangan dananya.
Reksadana sangat direkomendasikan dijalani oleh investor pemula, yang mana
dapat diajalani dengan modal kecil sekalipun.
Reksadana juga merupakan tempat
untuk menghimpun segala dana dari pelaku investasi, yang selanjutnya akan
diinvestasikan oleh manajer investasi. Dalam memasukkan dana investor, manajer
tersebut akan memilih jenis investasi online seperti saham,
obligasi, maupun deposito. Langkah aman yang bisa dilakukan dalam investasi
melalui reksadana yaitu pertama, dengan menentukan tujuan investasi terlebih
dulu, lalu kenali resiko profil diri investor.
Selain itu, investor bisa
menentukan terlebih dulu jangka waktu ketika melakukan investasi, lalu cari
manajer investasi yang sudah terpercaya. Ketahui pula bagaimana proses dana
yang akan diinvestasikan tersebut, ketahui segala biaya dalam reksadana, lalu
bisa menentukan dimana kamu akan melakukan investasi reksadana.
Investasi Deposito
Deposito merupakan salah satu
jenis simpanan investasi sederhana, yang ditawarkan oleh bank dengan penawaran suku bunga yang tetap, dan relatif tinggi
dari suku bunga tabungan dalam jangka waktu tertentu yang ditawarkan. Di
Indonesia sendiri terdapat tiga jenis deposito, yaitu deposito berjangka,
sertifikat deposito, dan deposito on call.
·
Deposito Berjangka
Deposito berjangka
ini merupakan salah satu bentuk penawaran dari bank, berupa tabungan dengan
jangka waktu deposito dari 1-24 bulan. Salah satu instrumen deposito ini bisa
dibayarkan bunganya di akhir masa periode yang tekah ditentukan sebelumnya.
·
Sertifikat Deposito
Selanjutnya ada
jenis sertifikat deposito, yang masih mirip dengan deposito berjangka. Namun
bedanya, deposito ini bisa dipindah tangankan. Kelemahannya jika sertifikat
hilang, maka siapapun yang menemukannya dapat mencairkannya.
·
Deposito On Call
Deposito yang satu
ini harus melakukan pemberitahuan beberapa hari sebelumnya kepada bank, jika
ingin melakukan penarikan dana, dan bunga akan dibayarkan di akhir.
Itulah pembahasan singkat
mengenai investor, reksadana, dan deposito yang bisa kita ketahui, dan jika
kamu tertarik untuk melakukan investor lebih dalam, bisa mengunjungi
Amartha.com untuk solusi yang lebih baik.
No comments